Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Tanda-Tanda Hati Yang Mati

Tanda-Tanda Hati Yang Mati

ads tengah artikel
Tahukah shobat bahwa keberadaan sesuatu dapat menjadi tanda-tanda atau petunjuk atas keberadaan sesuatu. Barang yang lahir dan dapat ditangkap oleh indra penglihatan kita memiliki tanda-tanda atas keberadaannya, begitu juga dengan barang yang tidak terlihat oleh mata kita namun tetap juga memiliki tanda-tanda. Kalau barang tersebut dapat ditangkap oleh panca indra kita sudah jelas kita dapat mengetahui namun barang yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra kita, nah itulah yang sulit untuk diidentifikasi.


Misalnya untuk mengetahui kulit kita hidup atau mati mudah saja tinggal anda ambil cubit saja kulit anda. Kalua terasa sakit berarti kulit anda itu hidup dan sebaliknya jika tidak terasa sakit berarti kulit anda mati. Tapi untuk mengetahui tanda-tanda barang yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra kita itulah yang sulit namun tetap memiliki tanda-tanda. Nah, hal ini sebagaimana hati seseorang, hati yang hidup memiliki tanda-tanda begitu juga hati yang mati juga memiliki tanda-tanda.

Sesuatu hal baik lahir maupun batin membutuhkan tanda-tanda agar dapat diketahi sehingga kita bisa selamat. Nah oleh sebab itu kita harus mengerti dan mengetahui tanda-tanda hati mati agar kita bisa selamat baik di dunia dan di akhirat. Salah satu diantara tanda-tanda hati mati adalah jika meninggalkan ibadah dengan sengaja mapun tidak sengaja tidak timbul rasa menyesal, dan jika melakukan dosa apapun juga tidak ada rasa menyesal. Nah itulah identifikasi hati mati yang paling dapat kita rasakan. Untuk mengetahui hati mati dan hidup adalah diri kita sendirilah yang tahu, coba tengoklah diri kita apakah kita termasuk dengan tanda mati di atas atau tidak. Baik buruknya perilaku seseorang dapat dinilai dari hatinya, hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Imam Alghozali. Bahwa didalam tubuh kita terdapat segumpal daging jika daging itu buruk maka buruklah semua perilaku kita dan jika daging itu baik maka baiklah semua perbuatan kita. Yang dimaksud saging tersebut adalah hati kita.

Hati yang hidup dapat kita ambil tauladan dari Sahabat Umar Bin Khattab pada saat itu beliau sedang berkeliling melihat kebun kurmanya yang hijau dan subur. Saking senangnya Sayidina Umar mengelilingi kebun kurmanya dan ketika beliau pulang pas dijalan beliau bertemu dengan jama’ah yang habis jama’ah sholat ashar. Sayidina Umar langsung mengucap Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, karena kena cobaan dengan rimbunnya kebun kurma yang dimiliki. Sayidina Umar sangat menyesal kareka ketinggalan jama’ah sholat ashar dan akhirnya beliau menshodaqohkan seluruh kebun kurma tersebut kepada para fukoro wal masakin.Karena dianggap kebun kurma telah menghalang-halangi ibadahnya. Itulah kurang lebih singkat ceritanya, nah bagaimana dengan kita? Tanyakan kepada hati kita yang paling dalam. Semoga tulisan ini dapat semakin menambah iman kita kepada Allah SWT.

Advertisement


Back To Top