ads tengah artikel
Cukup Allah SWT Lah Bagi Kita, - Sobat semua ikhwanul muslimin marilah kita sadari bahwa kita ini fakir dan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan daya dan kekuatan Allah. Hal ini dapat dirasakan jika benar-benar menghayati kalimat Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah, bahkan ada seorang sufi yang sudah mencapai maqom pasrah. Sepenggal kisahnya yaitu Beliau pernah terperosok kedalam sumur di padang pasir, sebagaimana kita ketahui setiap sumur di padang pasir dalamnya luar biasa.
Di dalam sumur beliau hanya berdiam saja dan pasrah kepada Allah SWT, tidak berani teriak-teriak minta tolong kepada orang yang di atas, padahal didalam sumur sungguh gelap dan mengerikan. Pada malam harinya ada rombongan jamaah haji karena pada saat itu adalah musim haji. Rombongan tersebut menemukan sumur itu, melihat sumur tersebut terbuka menganga, mereka mengkhawatirkan sumur tersebut akan dapat mencelakaan orang lain. Sehingga mereka sepakat untuk menutupnya. Sang sufi yang berada didalam sumur tersebut tidak berani untuk mencegah karena hanya pasrah dan bergantung pada Allah SWT.
Di dalam sumur beliau hanya berdiam saja dan pasrah kepada Allah SWT, tidak berani teriak-teriak minta tolong kepada orang yang di atas, padahal didalam sumur sungguh gelap dan mengerikan. Pada malam harinya ada rombongan jamaah haji karena pada saat itu adalah musim haji. Rombongan tersebut menemukan sumur itu, melihat sumur tersebut terbuka menganga, mereka mengkhawatirkan sumur tersebut akan dapat mencelakaan orang lain. Sehingga mereka sepakat untuk menutupnya. Sang sufi yang berada didalam sumur tersebut tidak berani untuk mencegah karena hanya pasrah dan bergantung pada Allah SWT.
Didalam sumur semakin gelap gulita tak ada sumber cahaya dari manapun. Setelah rombongan jamaah haji tersebut meninggalkan sumur itu, tiba-tida sang sufi yang berada di dalam sumur tersebut melihat ada 2 cahaya yang menyala seperti lampu senter. Cahaya tersebut makin lama makin mendekat, ternyata tak disangka 2 cahaya yang menyala itu adalah 2 mata ular yang sangat besar. Dan Wallahua’lam inilah puncak ujian sang sufi, apakah benar-benar ia pasrah dan hanya bergantung pada Allah atau tidak. Sang sufi tersebut masih teguh dalam hatinya bahwa sebaik-baik tempat berserah diri hanya kepada Allah SWT. Ular tersebut terus mendekati sang sufi itu, Subhanallah ular tersebut tidak menyakiti sang sufi. Ular tersebut kembali naik ke atas sembari melilitkan ekornya ke tubuh sang sufi dan mengangkatnya ke atas.
Cukup Allah SWT lah bagi kita, karena setiap apapun yang terjadi itu hanyalah daya dan kekuatan Allah. Berikut ini beberapa kata-kata indah yang dapat kita renungkan dan kita jadikan sebagai air untuk menyiram keimanan kita agar semakin subur. Siapa yang mengenal dirinya dengan wujud kehambaannya maka ia akan mengenal Tuhannya, siapa yang mengenal dirinya yang fana itu maka ia akan mengenal Tuhannya dengan sifat kekalnya, siapa yang mengenal dirinya dengan semua dosa-dosanya maka ia akan mengenal Allah dengan anugrah dan keluasan Pengampunannya, siap yang mengenal dirinya dengan rasa butuh maka hanya kepada Allah lah tempat menuju, siapa mengenal dirinya hanya bagi Allah maka sedikit sekali kebutuhan kepada selain Allah, siapa mengenal Allah ia mencintai Allah, siap mencintai Allah ia taat kepada Allah, siapa yang taat kepada Allah maka segala sesuatu selain Allah akan terputus darinya. Siap yang terhalang makrifat Allah maka akan terhalang dari manisnya taat, siapa yang terhalang manisnya taat maka terhalang bermesraan dalam kesunyian (uzlah), siapa yang mengenal Allah sedang hatinya tidak ada hasrat selain Allah berarti ia tak pernah sujud yang sejati kepada Allah, siapa yang mengenal Allah sedang ia tidak merasa cukup bersama Allah maka Allah tidak pernah mencukupinya, siapa yang berkata Allah namun didalam hatinya masih tersisa selain Allah sesungguhnya ia tidak pernah berkata Allah, siapa yang takut kepada Allah atas segala sesuatu maka Allah memberikan rasa aman dari ancaman segala sesuatu, siapa yang bahagia dengan Tuhannya maka segala sesuatu selain dari Nya tidak akan membuatnya gentar, siapa yang meninggalkan ikatan ketergantungan pada makhluk maka ia akan bahagia sepanjang waktunya.
Advertisement