Jarak Pagar merupakan tanaman semak berkayu yang mudah tumbuh meskipun di tanah yang kurang air. Jarak pagar banyak dijumpai di daerah-daerah tropis seperti di Indonesia. Beberapa pengamatan menyatakan bahwa jarak pagar berasal dari Negara Meksiko yaitu di Amerika bagian selatan. Jarak pagar menyebar ke benua Asia dan Eropa diperkirakan dibawa oleh kolonial Spanyo dan Portugis hal ini diperkuat dengan bukti-bukti autentik seperti nama setempat.
Kemudian jarak pagar ke Indonesia dibawa oleh Jepang ketika menjajah Indonesia antara tahun 1942 sampai dengan 1945. Saat ini jarak pagar menjadi berbincangan yang cukup hangat karena kandungan minyak biji jarak pagar dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar hayati pada diesel.
Ketika pada zaman Jepang Jarak Pagar yang dibawa ke Indonesia rencananya mau dipakai sebagai bahan bakar alternative tank dan pesawat tempur pada perang dunia ke dua. Pengembangan jarak pagar cukup mudah karena dilakukan dengan stek batang dan tidak memerlukan banyak air. Sehingga di Indonesia Jarak Pagar berkembang dengan cepat dan hampir merata di seluruh Indonesia. Penyebutan pohon jarak juga beraneka ragam diantaranya dikenal dengan nama jarak gundul, jarak pager (Jawa), Jarak kosta (Sunda), jarak pager (Bali), balacai kadato (Maluku) dan lain-lain.
Kandungan dan Pemanfaatan Biji Jarak Pagar
Biji jarak pagar mengandung minyak yang cukup tinggi mencapai 63%, yang melebihi kandungan minyak pada tanaman kedelai, linseed, bunga matahari, inti sawit. Pemanfaatan kandungan minyak dari biji jarak pagar tidak berkompetisi seperti halnya minyak sawit dan tebu, tetapi dimanfaatkan sebagai bahan biodiesel. Di Indonesia sendiri pengembangan pemanfaatan minyak biji jarak dimulai pada tahun 1997 yang dilakukan penelitian dan ekstraksi di ITB yang melibatkan BPPT.
Pemanfaatan sisa ekstraksi biji jarak pagar
Sisa ekstraksi dari biji jarak pagar dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, sabun, pil energi,kosmetik dan obat batuk.
Baca ulasan lainnya : Manfaat bunga sepatu.
Kandungan dan pemanfaatan lainnya
- Daun jarak pagar memiliki kandungan senyawa sitosterol, terakserol, kaemfesterol dan sitosterol.
- Getah jarak pagar mengandung saponin, flavonoid dan jatropine memiliki aktivitas antifungsi.
- Kulit batang banyak mengandung senyawa resin, saponin dan tannin.
Berdasarkan pada pendekatan pemanfaatan dari tanaman jarak pagar serta kemudahan dalam pertumbuhannya, dewasa ini jarak pagar bukan tanam liar lagi, namun sudah dikembangkan dan dibudidayakan. Pemanfaatan utama dari tumbuhan ini adalah sebagai biodiesel